Selasa, 17 Desember 2019
Implementasi CRUD dengan React
Dalam kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana implementasi CRUD dengan menggunakan React
Disini dalam mengimplementasikan CRUD, saya akan melakukan proses perubahan terhadap sebuah projek yang telah jadi yang kemudian akan saya ubah sesuai dengan kebutuhan database yang telah ada
Untuk projeknya saya menggunakan projek yang saya ambil dari github dengan URL nya https://github.com/ayech0x2/reactcrud
Berikut ini beberapa langkah awal agar file yang dimuat di dalam browser
1. Langkah pertama adalah mendownload file projek dari situs https://github.com/ayech0x2/reactcrud
2. Setelah didownload nantinya file dalam bentuk zip. maka kita unzip terlebih dahulu sehingga nantinya akan menghasilkan file projek laravel
3. Selanjutnya buka projek laravel tersebut di dalam cmd dan jalakan beberapa baris perintah berikut ini
1- Run $ composer update
2- Run $ npm install && npm run dev
3- Create a .env using .env.example
4- Run $ php artisan db:seed
5- Run $ npm run watch
6- Run $ php artisan serve
7- Jalankan http://localhost:8000/
4. Langkah selanjutnya adalah kita perlu melakukan proses edit dan konfigurasi file laravel sehingga dapat sesuai dengan database yang kita inginkan
Kamis, 17 Oktober 2019
Cara Menampilkan dan Menambah Data Database di Laravel
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Dalam kesempatan kali saya akan menjelaskan bagaimana kita menampilkan dan menambah data dari sebuah database dengan menggunakan laravel. Artikel ini merupakan bentuk dokumentasi tugas Pemograman Pengembangan Aplikasi Berbasis Web (PABW).
Disini hal yang pertama harus dilakukan adalah memastikan seluruh komponen yang diperlukan, Yaitu :
- Projek Laravel dengan nama : database_laravel
- Database dengan nama : jawabanImport
- Menyalakan serve laravel
Disini saya menggunakan database dengan nama jawabanimport dan saya ingin memproses tabel employees
Setelah itu kita buka projek laravel dengan text editor disini saya menggunakan sublime text. Kemudian cari sebuah file yang bernama .env didalam folder utama database_laravel. Kita lakukan proses konfigurasi sesuai dengan database yang kita miliki.
Disini saya menggunakan host = localhost, database = jawabanimport, username = roor, dan password = kosong.
Langkah pertama dalam menampikan data dari tabel di dalam database kita perlu untuk membuat sebuah route dalam file web.php dengan baris kode sebagai berikut
Sebagai berikut :
Menampilkan Data Tabel Employees
Langkah pertama dalam menampikan data dari tabel di dalam database kita perlu untuk membuat sebuah route dalam file web.php dengan baris kode sebagai berikut
Route::get('/pegawai','PegawaiController@index');
Sebagai berikut :
Dalam baris kode route tersebut kita akan menjalankan sebuah fungsi index yang berada di dalam file PegawaiController yang belum kita buat. Oleh karena itu kita buat terlebih dahulu file controllernya dengan menggunakan php artisan melalui cmd. Kodenya sebagai berikut :
Karena kita menggunakan query builder laravel maka kita perlu menambahkan baris kode perintah dibawah ini di dalam controller.
php artisan make:controller PegawaiController
Karena kita menggunakan query builder laravel maka kita perlu menambahkan baris kode perintah dibawah ini di dalam controller.
use Illuminate\Support\Facades\DB;
Maka setelah kita membuat baris diatas. Kita perlu untuk membuat sebuah fungsi index di dalam controller PegawaiController yang bersikan kode untuk mengambil data dari tabel employees lalu akan mereturn ke file tampilan yang bernama index (yang belum kita buat)untuk menampilkan tabel employees. Baris kodenya sebagai berikut :
Seperti yang dilihat diatas function index akan mereturn ke sebuah file yang bernama index untuk menampilkan data di dalam tabel. Maka kita buat terlebih dahulu file index di dalam folder database_laravel/resources/views. Klik kanan dalam foler views lalu pilih New File dan simpan dengan nama index.blade.php.
Setelah dibuat file tampilan indexnya. Kita harus membuat sebuah tampilan yang sesuai dengan tabel employees. Sebagai berikut :
Dalam baris kode tersebut kita membuat sebuah fungsi foreach yang akan mengambil setiap array dari variabel $employees ke dalam variabel $employee dan menampilkannya ke dalam tabel sesuai dengan nama field di dalam tabel employees yang kita gunakan.
Lalu coba kita jalankan tampilan diatas melalui url :
Nanti akan tampil halaman file index.blade.php sebagai berikut :
Nah, Kode diatas fungsi tambah akan mereturn sebuah file view (tampilan) dengan nama tambah. Nantinya melalui tampilan tambah tersebut pengguna dapat menambahkan data baru ke dalam database. Maka kita buat terlebih dahulu sebuah file tampilan dengan nama tambah.blade.php di dalam folder database_laravel/resources/views. Klik kanan folder views lalu klik new file dan simpan dengan nama tambah.blade.php.
Setelah dibuat file tampilannya. Kita buat sebuah kode html berikut kode-kode lainnya untuk memproses hasil inputan dari pengguna. Di bawah ini merupakan kode yang akan saya buat sesuai dengan kebutuhan tampilan database.
Jika dilihat form kode diatas mengandung atribut action /pegawai/store. Jadi ketika tombol submit ditekan maka akan menuju ke sebuah url pegawai store. Disinilah proses inputan data penggunakan akan diolah dan dimasukan ke dalam database. Proses pengaturan diatas akan diatur melalui route dengan baris kode sebagai berikut :
Kode diatas kita membuat sebuah route ketika url berada di /pegawai/store maka akan menjalankan sebuah fungsi store yang akan didefinisikan di dalam file Pegawai Controller. Maka kita buat terlebih dahulu kode fungsinya di bawah ini.
Nah kode diatas nanti akan mengambil data yang diinputkan oleh pengguna kemudian akan memasukannya ke dalam database tabel employees. Di baris kode terakhir fungsi akan mereturn menuju halaman /pegawai yang berisikan tampilan tabel employees
Di sini proses pembuatan fungsi untuk menambahkan data baru ke dalam database telah selesai. Maka kita coba untuk membuat sebuah data baru untuk dimasukan ke dalam tabel.
Pertama kita ketikan data-data yang dikehendaki ke dalam inputan di halaman tambah. Contohnya sebagai berikut
Kemudian setelah tombol Tambah Data ! ditekan maka akan langsung redirect ke tabel dah hasilnya sebagai berikut :
Selesai
Dalam baris kode tersebut kita membuat sebuah fungsi foreach yang akan mengambil setiap array dari variabel $employees ke dalam variabel $employee dan menampilkannya ke dalam tabel sesuai dengan nama field di dalam tabel employees yang kita gunakan.
Lalu coba kita jalankan tampilan diatas melalui url :
127.0.0.1:8000/pegawai
Nanti akan tampil halaman file index.blade.php sebagai berikut :
Menambahkan Data ke Dalam Tabel Employees di Database
Disini kita akan membuat fungsi di dalam website agar pengguna dapat menambahkan data baru ke dalam database.
Langkah pertama kita perlu untuk membuat sebuah route di dalam file web.php dengan kode sebagai berikut :
Route::get('/pegawai/tambah','PegawaiController@tambah');
Dalam kode diatas kita membuat sebuah router ketika membuka url /pegawai/tambah maka akan menjalankan sebuah fungsi tambah di dalam file Pegawai Controller. Maka mari kita buat sebuah fungsi di dalam Pegawai Controller sebagai berikut :
Setelah dibuat file tampilannya. Kita buat sebuah kode html berikut kode-kode lainnya untuk memproses hasil inputan dari pengguna. Di bawah ini merupakan kode yang akan saya buat sesuai dengan kebutuhan tampilan database.
Jika dilihat form kode diatas mengandung atribut action /pegawai/store. Jadi ketika tombol submit ditekan maka akan menuju ke sebuah url pegawai store. Disinilah proses inputan data penggunakan akan diolah dan dimasukan ke dalam database. Proses pengaturan diatas akan diatur melalui route dengan baris kode sebagai berikut :
Kode diatas kita membuat sebuah route ketika url berada di /pegawai/store maka akan menjalankan sebuah fungsi store yang akan didefinisikan di dalam file Pegawai Controller. Maka kita buat terlebih dahulu kode fungsinya di bawah ini.
Nah kode diatas nanti akan mengambil data yang diinputkan oleh pengguna kemudian akan memasukannya ke dalam database tabel employees. Di baris kode terakhir fungsi akan mereturn menuju halaman /pegawai yang berisikan tampilan tabel employees
Di sini proses pembuatan fungsi untuk menambahkan data baru ke dalam database telah selesai. Maka kita coba untuk membuat sebuah data baru untuk dimasukan ke dalam tabel.
Pertama kita ketikan data-data yang dikehendaki ke dalam inputan di halaman tambah. Contohnya sebagai berikut
Selesai
Sabtu, 28 September 2019
Penerapan MVC di Laravel
Selamat datang teman-teman di blog saya. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana kita mengimplementasikan MVC (Model, View, Controller) pada laravel. Artikel ini saya buat untuk mengerjakan tugas Pengembangan Aplikasi Berbasis Web.
Penjelasan sekilas tentang MVC di Laravel
Sebelum belajar lebih jauh mengenai laravel, kita mulai terlebih dahulu dari konsep dasar yang digunakan, yaitu konsep MVC (Model, View, Controller). Laravel merupakan salah satu framework yang memisahkan antara data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller).
Apa itu Model? Model adalah sebagai penghubung antara Controller dengan database yang berguna untuk mengambil data. Sementara Controller, dapat diartikan sebagai kendali atau pengendali diambil dari kata controll bisa juga diartikan jembatan antara view dan model. Controller memiliki tugas mengendalikan ataupun menjembatani antara apa yang di-request yang selanjutnya Controller akan memprosesnya. Pada Laravel file Controller berada di app/Http/Controllers. Adapun View digunakan untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Letak file View berada pada folder Resources/views.
Visualisasi Konsep MVC di Laravel |
Struktur laravel
Berikut adalah beberapa struktur dari laravel :- App : Berisi kumpulan logika dan alur sistem yang akan dibuat.
- Bootstrap : Direktori ini berisi beberapa file kerangka framework laravel termasuk autoload yang befungsi untuk mengoptimasi kinerja sistem yang dihasilkan.
- Config : Mencakup seluruh konfigurasi framework mulai dari database, app, mail, dan lain sebagainya.
- Database : Sebagai folder penampung file migrations dan seeds yang berhubungan langsung ke pengolahan data dalam database.
- Public : Sebagai folder yang akan diakses oleh public/users nantinya. Folder ini juga berisi file-file assets (css/js/images/dll)
- Resource : Folder ini berisi semua resource untuk bagian frontend.
- Routes : Folder ini digunakan untuk menentukan format url yang digunakan untuk mengakses halaman yang dibuat
- Storage : Berisi compiled blade templates, session, cache, logs dan file lainnya yang di-generateotomatis oleh framework.
- Tests : Berisi semua test yang kita buat untuk aplikasi.
- Vendor : Berisi seluruh library-library yang digunakan dalam framework laravel maupun yang diinstall melalui composer.
Contoh Progam Sederhana Penerapan MVC di Laravel
Mari kita buat contoh sederhana dari implementasi MVC di Laravel. Namun untuk sementara Model tidak diambil dari database, melainkan kita defenisikan sendiri dalam bentuk variable data.
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat controller dengan perintah artisan dengan nama controller konsep_mvc Teman-teman cukup ketikan atau silahkan copas kode di bawah ini
php artisan make:controller BagianController
Disini teman-teman bisa mengganti nama controller sesuai dengan keinginan teman-teman caranya sangat mudah cukup mengganti kalimat terakhir "BagianController" dengan nama yang diinginkkan.
Setelah kode tersebut dijalankan dan menghasilkan balasan kalimat "Controller created successfully" yang berarti kita telah berhasil membuat sebuah file controller yang bernama BagianController.php yang tersimpan dalam folder projek app/Http/Controller/BagianController.php.
Langkah selanjutnya teman-teman buka projek tersebut di dalam text editor. Disini saya menggunakan Sublime Text 3 atau jika teman-teman lebih suka atau mempunyai teks editor lain silahkan digunakan. Kemudian buka controller yang sudah kita buat sebelumnya dan ketikan kode seperti gambar di bawah ini ;
Disini kita akan membuat progam yang sangat sederhana, yaitu kita akan menampilkan halaman yang menjelaskan singkatan dari MVC. Pada bagian controller disana saya membuat 4 buah variable yang nantinya akan di tampilkan melalui blade view. Pada baris ke-15 variable tersebut di-return ke View dengan nama file mvc.blade.php. Untuk saat ini teman-teman jangan bingung dahulu dengan istilah blade.view karena kode tersebut merupakan sistem templating di laravel.
Oleh karena itu teman-teman harus membuat sebuah file baru di text editor kemudian simpan dengan nama mvc.blade.php. untuk lokasi penyimpanannya berada di folder namaProjek/resources/view/pilpres.blade.php. Lalu ketik kode di bawah ini
Untuk menampilkan variable yang didefinisikan pada controller, harus di diapit dengan tanda kurawal double {{..}} dan diawali dengan tanda dolar $, seperti pada kode baris ke-1 {{$judul}} di atas.dimana $judul merupakan variable yang telah kita definisikan sebelumnya di bagian controller.
Kemudian, untuk dapat ditampilkan lewat browser, sebelumnya kita update terlebih dahulu file web,php yang berada di folder NamaProjek/routes/web.php kemudian tambahkan routing sebagai berikut:
Setelah semua langkah telah ditulis kita perlu untuk memulai serve laravel dengan menggunakan command prompt dengan format
Lokasi_Folder_Projek + php artisan serve
Kemudian setelah selesai tulis baris url http://localhost:8000/mvc di browser. Nanti akan muncul tampilan sebagai berikut
Senin, 09 September 2019
Cara Menginstal Laravel di Windows
Selamat datang teman-teman di blog saya. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menginstal laravel yang merupakan salah satu jenis PHP Framework yang sangat populer di dunia. Artikel ini saya buat untuk mengerjakan tugas Pengembangan Aplikasi Berbasis Web. Dengan menggunakan PHP Framework ini akan mempermudah developer untuk membangun sebuah website secara lebih cepat dan efisien.
Sedikit pengetahuan buat teman-teman bahwa laravel dibuat oleh Taylor Otwel seseorang berkebangsaan Amerika Serikat yang memulai Laravel pada tahun 2011 dimana waktu itu Laravel berusaha mengungguli CodeIgniter yang memiliki beberapa kekurangan built-in seperti authentication dan authorization. Saat ini laravel menjadi salah satu PHP Framework yang paling banyak digunakan di dunia karena kemudahan dalam menggunakannya. Banyak pula dukungan yang diberikan kepada pengguna baik berupa dokumentasi maupun library yang lengkap sehingga hal ini tentu akan sangat memudahkan teman-teman.
Cara Install Laravel di Windows
Yang perlu teman-teman ketahui lakukan sebelum menginstal laravel. Teman-teman harus telebih dahulu menginstal xampp dan composer. Berikut ini akan saya jelaskan bagaimana cara menginstal xampp dan composer
Cara menginstal xampp di windows:
1.Hal Pertama yang harus teman-teman lakukan adalah mendownload terlebih installer xampp di website resminya https://www.apachefriends.org/download.html karena kita menggunakan windows maka teman-teman pilih xampp untuk windows
2. Setelah teman-teman download double klik installer tersebut maka akan muncul tampilan
instalansi dari xampp
3. Kemudian teman-teman cukup menginstal xampp sepertihalnya menginstal aplikasi lainnya. Cukup ikuti perintah atau tekan saja tombol next.
Cara menginstal composer di windows :
2. Setelah itu double klik installer dari composer, tunggu hingga mucul tampilan instalansi composer. Nanti akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Cukup abaikan developer mode dan klik next
4. Untuk langkah selanjutnya seperti biasa tinggal klik next dan tunggu hingga proses instalansi selesai
Cara menginstal laravel di windows :
Dalam instalansi laravel pastikan perangkat teman-teman terhubung dengan internet karena nantinya akan ada proses download yang harus dilakukan.
1. Langkah pertama adalah kita harus menentukan dimanakah lokasi file projek kita akan dibuat, Dalah hal ini saya akan menyimpannya di folder htdocs. Maka dalam contoh kasus ini saya ketikan (copas) perintah dibawah ini di dalam command prompt
2. Kemudian ketik (copas) perintah dibawah ini di command prompt untuk menginstal laravel, lalu tekan enter.
8. Jika browser muncul tampilan dibawah ini berarti teman-teman sudah berhasil menginstall laravel dan sudah siap digunakan untuk mengembangkan dan membangun aplikasi
1. Sama halnya dengan xampp hal pertama yang harus teman-teman lakukan adalah mendownload installer composer di website resminya https://getcomposer.org/download/
2. Setelah itu double klik installer dari composer, tunggu hingga mucul tampilan instalansi composer. Nanti akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Cukup abaikan developer mode dan klik next
3. Setekah itu akan muncul menu instalansi selanjutnya. Disana teman-teman harus menentukan dimana lokasi file PHP.exe yang telah diinstall. Secara default lokasinya berada di C/xampp/php. Jika tidak ditemukan coba teman-teman cari dimana lokasi instalansi dari xampp
Cara menginstal laravel di windows :
Dalam instalansi laravel pastikan perangkat teman-teman terhubung dengan internet karena nantinya akan ada proses download yang harus dilakukan.
1. Langkah pertama adalah kita harus menentukan dimanakah lokasi file projek kita akan dibuat, Dalah hal ini saya akan menyimpannya di folder htdocs. Maka dalam contoh kasus ini saya ketikan (copas) perintah dibawah ini di dalam command prompt
cd C:\XAMPP/htdocs/
2. Kemudian ketik (copas) perintah dibawah ini di command prompt untuk menginstal laravel, lalu tekan enter.
*Note
perintah diatas mengandung makna sebagai berikut :
- create-project : perintah untuk membuat projek baru
- prefer-dist : perintah untuk mendownload laravel yang direkomendasikan atau versi yang stabil dan terbaru
- belajar_laravel : nama projek yang ingin kita buat. dalam contoh ini kita menggunakan nama mari_belajar. Teman-teman bisa mengganti nama projek sesuai dengan keinginan, caranya cukup mengganti kalimat terakhir.
3. Tunggu hingga proses instalansi selesai. Setelah selesai sekarang kita telah berhasil membuat sebuah projek yang berlokasi di C/xampp/htdocs
4. Langkah selanjutnya kita perlu masuk ke folder projek kita dalam hal ini "mari_belajar" dengan cara ketik (copas) perintah di bawah ini di commmand prompt
cd mari_belajar
5. ketik (copas) lagi perintah di bawah ini di commmand prompt
php artisan serve
6. Maka setelah kita tulis kode diatas nanti akan muncul akan muncul tulisan <http://127.0.0.1:8000> yang berarti server development sudah dibuat dan projek kita sudah bisa diakses pada localhost dengan menggunakan port 8000.
7. Langkah selanjutnya jangan ditutup dulu command promp nya. Buka browser anda dan ketikan kode dibawah ini
localhost:8000
atau
127.0.0.1:8000
Mengenal PHP Framework
Selamat datang teman-teman di blog saya. Pada kesempatan ini saya akan memposting sebuah artikel yang akan membahas mengenai PHP Framework. Postingan ini merupakan postingan pertama saya dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Aplikasi Berbasis Web (PABW).Karena saya masih dalam proses belajar dan jujur saja saya masih sangat awam dalam bidang web maka artikel yang saya buat ini mengacu ke beberapa website yang sudah benar-benar mengerti seluk-beluk PHP Framework.
Nah, sebelum kita bahas lebih jauh mengenai apa itu PHP Framework maka alangkah lebih enaknya jika kita mengenal dulu apa itu PHP. PHP merupakan singkatan dari Hypertext Prepocessor yang merupakan sebuah bahasa pemograman untuk pemograman web. PHP bersifat server-side yang artinya ia akan dieksekusi dan berjalan di sisi server bukan di sisi client. PHP pertama kali di kembangkan oleh Rasmust Lerdorf pada tahun 1995. Pada awalnya PHP dikenal dengan singkatan Personal Home Page karena server tersebut di peruntukan untuk website pribadi. Namun sekarang PHP dikenal dengan singkatan Hypertext Preprocessor. Banyak website besar yang dikembangkan menggunakan PHP beberapa diantaranya, yaitu : Facebook, Twitter, Wordpress, Wikipedia dan masih banyak lagi.
Apa itu PHP Framework ?
Jika kita tinjau berdasarkan kata penyusunya. Framework dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja yang dapat memudahkan pekerjaan kita. Jika dikaitkan dengan PHP maka dapat diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang telah terpola dan memudahkan pengembang website menggunakan bahasa pemograman PHP. Mempermudah yang dimaksud misalnya, Dalam membuat sebuah website kita sering menulis script PHP secara keseluruhan dan senantiasa kita ulang pada halaman yang lain. Tentu hal tersebut sangat tidak efisien dan memakan banyak waktu. .Jadi, framework PHP akan membantu teman-teman untuk mengembangkan sebuah website dengan lebih cepat. Selain itu, framework PHP juga akan membantu membangun aplikasi yang lebih stabil. Jadi, developer dan programmer tidak perlu melakukan coding yang diulang-ulang. Framework juga bisa membantu pemula untuk membangun aplikasi yang lebih stabil karena mereka membantu memastikan bahwa interaksi database dan coding sudah berjalan dengan baik di layer presentation. Ini memperbolehkan Anda untuk menggunakan waktu Anda untuk fokus membangun aplikasi websitenya dan tidak hanya menghabiskan waktu menulis kode yang diulang-ulang.
Jadi Apa Saja Kelebihan Menggunakan PHP Framework ?
Alasan Pertama Efisien dan Cepat
Alasan utama mengapa developer harus mencoba menggunakan framework PHP adalah karena framework PHP mempercepat proses pengembangan web. Menggunakan kode yang sama untuk beberapa proyek yang mirip tentunya akan menyimpan waktu developer. Sebuah framework menawarkan module yang sudah dibuat sebelumnya untuk mengerjakan task coding yang sulit jadi developer bisa menggunakan waktunya untuk mengembangkan aplikasi sebenarnya dibanding membangun fondasi yang sama untuk setiap proyek.
Alasan Kedua Stabil
Stabilitas adalah alasan lain mengapa developer senang menggunakan framework PHP. Salah satu alasan mengapa PHP adalah bahasa coding yang popular adalah karena bahasa yang ini simple dan mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula. Tetapi karena kemudahannya ini, Anda juga mungkin saja melakukan kesalahan tanpa Anda sadari. Meskipun ada kesalahannya, biasa aplikasi yang menggunakan PHP masih tetap bisa bekerja. Tetapi mungkin saja tanpa sepengetahuan Anda, Anda melakukan kesalahan pada keamanan website yang membuatnya- jadi mungkin diserang. Nah, dengan menggunakan framework PHP, Anda tidak perlu memikirkan kesalahan-kesalahan yang mungkin ada pada coding Anda. Framework PHP sudah dibuat sedemikian rupa agar menjadi stabil dan bisa langsung digunakan.
Alasan Ketiga Mudah ditemukan
Teman-teman bisa dengan mudah menemukan framework PHP di luar sana. Selain itu, ada berbagai framework yang bisa Anda pilih. Sebenarnya Anda juga bisa membuatnya sendiri walau kebanyakan developer lebih memilih untuk menggunakan framework yang sudah ada karena kepopulerannya. Selain itu setiap framework ini juga memiliki tim support sendiri dan forum atau komunitas yang memperbolehkan Anda berinteraksi dengan developer lain yang menggunakan framework yang sama.
Langganan:
Postingan (Atom)