Sabtu, 28 September 2019

Penerapan MVC di Laravel

Selamat datang teman-teman di blog saya. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana kita mengimplementasikan MVC (Model, View, Controller) pada laravel. Artikel ini saya buat untuk mengerjakan tugas Pengembangan Aplikasi Berbasis Web.

Penjelasan sekilas tentang MVC di Laravel

Sebelum belajar lebih jauh mengenai laravel, kita mulai terlebih dahulu dari konsep dasar yang digunakan, yaitu konsep MVC (Model, View, Controller). Laravel merupakan salah satu framework yang memisahkan antara data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller).

Apa itu Model?  Model adalah sebagai penghubung antara Controller dengan database yang berguna untuk mengambil data. Sementara  Controller, dapat diartikan sebagai kendali atau pengendali diambil dari kata controll bisa juga diartikan jembatan antara view dan model. Controller memiliki tugas mengendalikan ataupun menjembatani antara apa yang di-request yang selanjutnya Controller akan memprosesnya. Pada Laravel file Controller berada di app/Http/Controllers. Adapun View digunakan untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Letak file View berada pada folder Resources/views.

Visualisasi Konsep MVC di Laravel

Struktur laravel

Berikut adalah beberapa struktur dari laravel :
  • App : Berisi kumpulan logika dan alur sistem yang akan dibuat.
  • Bootstrap : Direktori ini berisi beberapa file kerangka framework laravel termasuk autoload yang befungsi untuk mengoptimasi kinerja sistem yang dihasilkan.
  • Config : Mencakup seluruh konfigurasi framework mulai dari database, app, mail, dan lain sebagainya.
  • Database : Sebagai folder penampung file migrations dan seeds yang berhubungan langsung ke pengolahan data dalam database.
  • Public : Sebagai folder yang akan diakses oleh public/users nantinya. Folder ini juga berisi file-file assets (css/js/images/dll)
  • Resource : Folder ini berisi semua resource untuk bagian frontend.
  • Routes : Folder ini digunakan untuk menentukan format url yang digunakan untuk mengakses halaman yang dibuat
  • Storage : Berisi compiled blade templates, session, cache, logs dan file lainnya yang di-generateotomatis oleh framework.
  • Tests : Berisi semua test yang kita buat untuk aplikasi.
  • Vendor : Berisi seluruh library-library yang digunakan dalam framework laravel maupun yang diinstall melalui composer.


Contoh Progam Sederhana Penerapan MVC di Laravel


Mari kita buat contoh sederhana dari implementasi MVC di Laravel. Namun untuk sementara Model tidak diambil dari database, melainkan kita defenisikan sendiri dalam bentuk variable data.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat controller dengan perintah artisan dengan nama controller konsep_mvc Teman-teman cukup ketikan atau silahkan copas kode di bawah ini

php artisan make:controller BagianController

Disini teman-teman bisa mengganti nama controller sesuai dengan keinginan teman-teman caranya sangat mudah cukup mengganti kalimat terakhir "BagianController" dengan nama yang diinginkkan.


Setelah kode tersebut dijalankan dan menghasilkan balasan kalimat "Controller created successfully" yang berarti kita telah berhasil membuat sebuah file controller yang bernama BagianController.php yang tersimpan dalam folder projek  app/Http/Controller/BagianController.php. 

Langkah selanjutnya teman-teman buka projek tersebut di dalam text editor. Disini saya menggunakan Sublime Text 3 atau jika teman-teman lebih suka atau mempunyai teks editor lain silahkan digunakan. Kemudian buka controller yang sudah kita buat sebelumnya dan ketikan kode seperti gambar di bawah ini ;


Disini kita akan membuat progam yang sangat sederhana, yaitu kita akan menampilkan halaman yang menjelaskan singkatan dari MVC. Pada bagian controller disana saya membuat 4 buah variable yang nantinya akan di tampilkan melalui blade view. Pada baris ke-15 variable tersebut di-return ke View  dengan nama file mvc.blade.php. Untuk saat ini teman-teman jangan bingung dahulu dengan istilah blade.view karena kode tersebut merupakan sistem templating di laravel. 

Oleh karena itu teman-teman harus membuat sebuah file baru di text editor kemudian simpan dengan nama mvc.blade.php. untuk lokasi penyimpanannya berada di folder namaProjek/resources/view/pilpres.blade.php. Lalu ketik kode di bawah ini


Untuk menampilkan variable yang didefinisikan pada controller, harus di diapit dengan tanda kurawal double {{..}} dan diawali dengan tanda dolar $, seperti pada kode baris ke-1 {{$judul}} di atas.dimana $judul merupakan variable yang telah kita definisikan sebelumnya di bagian controller.

Kemudian, untuk dapat ditampilkan lewat browser, sebelumnya kita update terlebih dahulu file web,php yang berada di folder NamaProjek/routes/web.php kemudian tambahkan routing sebagai berikut:



Setelah semua langkah telah ditulis kita perlu untuk memulai serve laravel dengan menggunakan command prompt dengan format 
Lokasi_Folder_Projek +  php artisan serve

Kemudian setelah selesai tulis baris url http://localhost:8000/mvc di browser. Nanti akan muncul tampilan sebagai berikut 






Senin, 09 September 2019

Cara Menginstal Laravel di Windows


Selamat datang teman-teman di blog saya. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menginstal laravel yang merupakan salah satu jenis PHP Framework yang sangat populer di dunia. Artikel ini saya buat untuk mengerjakan tugas Pengembangan Aplikasi Berbasis Web. Dengan menggunakan PHP Framework ini akan mempermudah developer untuk membangun sebuah website secara lebih cepat dan efisien.

Sedikit pengetahuan buat teman-teman bahwa laravel dibuat oleh Taylor Otwel seseorang berkebangsaan Amerika Serikat yang memulai Laravel pada tahun 2011 dimana waktu itu Laravel berusaha mengungguli CodeIgniter yang memiliki beberapa kekurangan built-in seperti authentication dan authorization. Saat ini laravel menjadi salah satu PHP Framework yang paling banyak digunakan di dunia karena kemudahan dalam menggunakannya. Banyak pula dukungan yang diberikan kepada pengguna baik berupa dokumentasi maupun library yang lengkap sehingga hal ini tentu akan sangat memudahkan teman-teman.

Cara Install Laravel di Windows

Yang perlu teman-teman ketahui lakukan sebelum menginstal laravel. Teman-teman harus telebih dahulu menginstal xampp dan composer. Berikut ini akan saya jelaskan bagaimana cara menginstal xampp dan composer

Cara menginstal xampp di windows:

1.Hal Pertama yang harus teman-teman lakukan adalah mendownload terlebih installer xampp di website resminya https://www.apachefriends.org/download.html karena kita menggunakan windows maka teman-teman pilih xampp untuk windows



2. Setelah teman-teman download double klik installer tersebut maka akan muncul tampilan 
instalansi dari xampp

3. Kemudian teman-teman cukup menginstal xampp sepertihalnya menginstal aplikasi lainnya. Cukup ikuti perintah atau tekan saja tombol next. 


Cara menginstal composer di windows :

1. Sama halnya dengan xampp hal pertama yang harus teman-teman lakukan adalah mendownload installer composer di website resminya https://getcomposer.org/download/  



2. Setelah itu double klik installer dari composer, tunggu hingga mucul tampilan instalansi composer.  Nanti akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Cukup abaikan developer mode dan klik next


3. Setekah itu akan muncul menu instalansi selanjutnya. Disana teman-teman harus menentukan dimana lokasi file PHP.exe yang telah diinstall. Secara default lokasinya berada di C/xampp/php. Jika tidak ditemukan coba teman-teman cari dimana lokasi instalansi dari xampp



4. Untuk langkah selanjutnya seperti biasa tinggal klik next dan tunggu hingga proses instalansi selesai

Cara menginstal laravel di windows :
Dalam instalansi laravel pastikan perangkat teman-teman terhubung dengan internet karena nantinya akan ada proses download yang harus dilakukan.

1. Langkah pertama adalah kita harus menentukan dimanakah lokasi file projek kita akan dibuat, Dalah hal ini saya akan menyimpannya di folder htdocs. Maka dalam contoh kasus ini saya ketikan (copas) perintah dibawah ini di dalam command prompt

cd C:\XAMPP/htdocs/

2. Kemudian ketik (copas) perintah dibawah ini di command prompt untuk menginstal laravel, lalu tekan enter.
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel mari_belajar



*Note 
perintah diatas mengandung makna sebagai berikut :
create-project :  perintah untuk membuat projek baru
prefer-dist : perintah untuk mendownload laravel yang direkomendasikan atau versi yang stabil dan terbaru
belajar_laravel : nama projek yang ingin kita buat. dalam contoh ini kita menggunakan nama mari_belajar. Teman-teman bisa mengganti nama projek sesuai dengan keinginan, caranya cukup mengganti kalimat terakhir.


3. Tunggu hingga proses instalansi selesai. Setelah selesai sekarang kita telah berhasil membuat sebuah projek yang berlokasi di C/xampp/htdocs

4. Langkah selanjutnya kita perlu masuk ke folder projek kita dalam hal ini "mari_belajar" dengan cara ketik (copas) perintah di bawah ini di commmand prompt 

cd mari_belajar

5. ketik (copas) lagi perintah di bawah ini di commmand prompt 

php artisan serve

6. Maka setelah kita tulis kode diatas nanti akan muncul akan muncul tulisan <http://127.0.0.1:8000> yang berarti server development sudah dibuat dan projek kita sudah bisa diakses pada localhost dengan menggunakan port 8000.



7. Langkah selanjutnya jangan ditutup dulu command promp nya. Buka browser anda dan ketikan kode dibawah ini

localhost:8000

atau 

127.0.0.1:8000

8. Jika browser muncul tampilan dibawah ini berarti teman-teman sudah berhasil menginstall laravel dan sudah siap digunakan untuk mengembangkan dan membangun aplikasi




Mengenal PHP Framework

Mengenal PHP Framework


Selamat datang teman-teman di blog saya. Pada kesempatan ini saya akan memposting sebuah artikel yang akan membahas mengenai PHP Framework. Postingan ini merupakan postingan pertama saya dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Aplikasi Berbasis Web (PABW).Karena saya masih dalam proses belajar dan jujur saja saya masih sangat awam dalam bidang web maka artikel yang saya buat ini mengacu ke beberapa website yang sudah benar-benar mengerti seluk-beluk PHP Framework.

Nah, sebelum kita bahas lebih jauh mengenai apa itu PHP Framework maka alangkah lebih enaknya jika kita mengenal dulu apa itu PHP. PHP merupakan singkatan dari Hypertext Prepocessor yang merupakan sebuah bahasa pemograman untuk pemograman web. PHP bersifat server-side yang artinya ia akan dieksekusi dan berjalan di sisi server bukan di sisi client. PHP pertama kali di kembangkan oleh Rasmust Lerdorf pada tahun 1995. Pada awalnya PHP dikenal dengan singkatan Personal Home Page karena server tersebut di peruntukan untuk website pribadi. Namun sekarang PHP dikenal dengan singkatan Hypertext Preprocessor. Banyak website besar yang dikembangkan menggunakan PHP beberapa diantaranya, yaitu : Facebook, Twitter, Wordpress, Wikipedia dan masih banyak lagi. 

Apa itu PHP Framework ?

Jika kita tinjau berdasarkan kata penyusunya. Framework dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja yang dapat memudahkan pekerjaan kita. Jika dikaitkan dengan PHP maka dapat diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang telah terpola dan memudahkan pengembang website menggunakan bahasa pemograman PHP. Mempermudah yang dimaksud misalnya, Dalam membuat sebuah website kita sering menulis script PHP secara keseluruhan dan senantiasa kita ulang pada halaman yang lain. Tentu hal tersebut sangat tidak efisien dan memakan banyak waktu. .Jadi, framework PHP akan membantu teman-teman untuk mengembangkan sebuah website dengan lebih cepat. Selain itu, framework PHP juga akan membantu membangun aplikasi yang lebih stabil. Jadi, developer dan programmer tidak perlu melakukan coding yang diulang-ulang. Framework juga bisa membantu pemula untuk membangun aplikasi yang lebih stabil karena mereka membantu memastikan bahwa interaksi database dan coding sudah berjalan dengan baik di layer presentation. Ini memperbolehkan Anda untuk menggunakan waktu Anda untuk fokus membangun aplikasi websitenya dan tidak hanya menghabiskan waktu menulis kode yang diulang-ulang.

Jadi Apa Saja Kelebihan Menggunakan PHP Framework ?


Mengenal PHP Framework

Alasan Pertama Efisien dan Cepat
Alasan utama mengapa developer harus mencoba menggunakan framework PHP adalah karena framework PHP mempercepat proses pengembangan web. Menggunakan kode yang sama untuk beberapa proyek yang mirip tentunya akan menyimpan waktu developer. Sebuah framework menawarkan module yang sudah dibuat sebelumnya untuk mengerjakan task coding yang sulit jadi developer bisa menggunakan waktunya untuk mengembangkan aplikasi sebenarnya dibanding membangun fondasi yang sama untuk setiap proyek.

Alasan Kedua Stabil
Stabilitas adalah alasan lain mengapa developer senang menggunakan framework PHP. Salah satu alasan mengapa PHP adalah bahasa coding yang popular adalah karena bahasa yang ini simple dan mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula. Tetapi karena kemudahannya ini, Anda juga mungkin saja melakukan kesalahan tanpa Anda sadari. Meskipun ada kesalahannya, biasa aplikasi yang menggunakan PHP masih tetap bisa bekerja. Tetapi mungkin saja tanpa sepengetahuan Anda, Anda melakukan kesalahan pada keamanan website yang membuatnya- jadi mungkin diserang. Nah, dengan menggunakan framework PHP, Anda tidak perlu memikirkan kesalahan-kesalahan yang mungkin ada pada coding Anda. Framework PHP sudah dibuat sedemikian rupa agar menjadi stabil dan bisa langsung digunakan.

Alasan Ketiga Mudah ditemukan
Teman-teman bisa dengan mudah menemukan framework PHP di luar sana. Selain itu, ada berbagai framework yang bisa Anda pilih. Sebenarnya Anda juga bisa membuatnya sendiri walau kebanyakan developer lebih memilih untuk menggunakan framework yang sudah ada karena kepopulerannya. Selain itu setiap framework ini juga memiliki tim support sendiri dan forum atau komunitas yang memperbolehkan Anda berinteraksi dengan developer lain yang menggunakan framework yang sama.